Pengertian Matematika


PENGERTIAN MATEMATIKA

Matematika pertama kali diambil dari perkataan Yunani ‘’mathein’’ atau ‘’mathenein’’ yang mengandung arti belajar atau berpikir  (Suherman dkk, 2001: 18). Di Indonesia pada awalnya matematika disebut dengan ‘’ilmu pasti’’  dengan berbagai istilah cabang  matematika seperti ilmu ukur, aritmatika, geometri, trigonometri, streometri, aljabar, dan kalkulus. Karena cukup lama digunakan istilah ilmu pasti maka matematika seolah–olah terkotak–kotak yang tidak saling berhubungan sama sekali. Dimana penggunaan ilmu pasti menimbulkan kesan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran tentang perhitungan–perhitungan yang memberikan hasil pasti dan tunggal, oleh karena itu ilmu pasti harus ditiadakan. Setelah mengalami perkembangan maka istilah ilmu pasti yang pada waktunya akan ditiadakan, maka dengan adanya konsep–konsep matematika yang dapat dipahami dan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang disepakati bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika. Soedjadi (2005: 5) mengemukakan bahwa matematika sebagai ilmu, dalam batas tertentu disusun secara deduktif aksiomatik yang diawali dengan pernyataan pangkal (underfined term) dan selanjutnya diturunkan sebagai teorema atau dilengkapi dengan berbagai definisi.
Berbagai definisi-definisi atau istilah tentang pengertian matematika itu (Soedjadi, 2000: 11)  yaitu sebagai berikut :
1.    Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.
2.    Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3.    Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan hubungan dengan bilangan.
4.    Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
5.    Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
6.    Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
James dan James (Suherman dkk, 2001) mengemukakan matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep – konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Sedangkan Brower (Hamzah, 2008: 127) berpendapat bahwa matematika adalah sama dengan bagian dari eksakta dari pemikiran manusia. Sejalan dengan itu Johnson dan Rising (Suherman. dkk, 2001) mengatakan matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Kemudian Kline masih dalam Suherman, dkk (2001) juga mendefinisikan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengusai permasalahan sosial, ekonomi dan alam.
Menurut Depdiknas (2004: 9) walau tidak terdapat satu pengertian tentang matematika yang tunggal dan disepakati oleh semua tokoh atau pakar matematika namun dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum yaitu:
1.    Memiliki objek kajian abstrak
2.    Bertumpu pada kesepakatan
3.    Berpola pikir deduktif
4.    Memiliki simbol yang kosong dari arti
5.    Memperhatikan semesta pembicaraan
6.    Konsisten dalam sistemnya

Dari uraian–uraian pengertian diatas tentang matematika makin bertambah luas, tidak  terlalu sempit  karena hanya memandang dari satu penjelasannya, tetapi dapat dipahami dari keseluruhan tentang apa matematika itu. Semua definisi dapat diterima, karena memang matematika dapat ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari yang sederhana sampai kepada yang paling kompleks.

Comments

Popular posts from this blog

Izinkan aku kembali padamu ya Allah

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

Muhammadiyah dan Seni Budaya