Puisi baru 2

Bahagia Bisa Menyayangimu
Entah sampai kapan ku bisa bertahan
Menjaga seutuhnya kasih sayangku
Meski dia bukan milikku,aku bahagia..
Meski aku tak sesempurna seperti yang dia minta
Aku tetap bertahan
Dimanapun aku menatap dunia
Yang terbayang hanya senyum terindahnya
Bahkan saat aku tak bisa lagi menatap dunia
Kuharap aku bisa merasakan hangat canda tawanya
Selamanya aku menunggu
Hingga dia menyadari akan kasih tulusku


Dengan Bangga

Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Kalau hanya itu tempat untukku dihatimu
Kan kuterima itu dengan bangga
Kubuktikan diriku yang terbaik untuk menjalaninya
Kan kuberikan kepadamu bahuku untuk tempat mengadu
Kan kutunjukkan betapa pedulinya aku padamu
Aku kan selalu siap saat kau membutuhkanku
Aku akan selalu berada didekatmu
Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Yang mendengar saat kau menangis
Kan kuterima itu dengan bangga
Kan kujalani dengan suka cita
Cintaku padamu lebih dalam
Daripada yang akan pernah kau sadari
Tanpa mengharapkan kau mencintaiku
Untuk itu mesti ku biarkan kau berlalu
Kau perlu waktu untuk menemukan tujuanmu
Kau perlu waktu untuk merenungkan pikiranmu
Tapi, saat perjalananmu berakhir
Dan jalur yang kau tempuh selesai sudah
Ingatlah aku sahabat baikmu
Yang mencintaimu sejak awal mula

Menyambut Masa

Kumemandang langit berselimut awan
Memaknai hidup yang penuh ujian
Berjalan tuk menggapai tujuan
Berlari dengan penuh pengorbanan
Pengorbanan tuk mengadapi masa
Masa yang tak kutahu kapan kan tiba
Saat semua manusia bersimpuh dihadapan-Nya
Merasa rendah dan terhina
Ku tak tahu, cukupkah bekal yang kubawa
Saat harta tak lagi bermakna
Keluarga tak lagi bisa membela
Mulut-mulut tak bisa lagi berkata dusta

                                              Cinta Tak Berbalas

Ingin ku memilikimu
Ingin ku mendengarmu
Dan Ingin ku merasakan cintamu
Tapi semua itu
Hanya khayal waktu
Yang Membutakan mataku
Di tengah tengah kabut
Tipis , di atas laut
Hujan cerita tentangmu
Menjadi koleksi di telingaku
Bagai alunan melodi merdu
Yang tak dapat pudar di makan waktu
Semua gambar dirimu
Menjadi bagian Wallpaper Hp-ku
Yang setia ku pandang selalu
Tanpa memperdulikan mutu
Jiwa Yang Lemah
Hatiku tentram dan damai
Jika aku diam sndiri
Ketika kekasih bersamaku
Cintanya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fanah selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahannya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasia – Nya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
Penawar jiwaku, pulihkanlah ...
Jiwa telah bersatu denganmu
Suka cita dalam jiwaku, semoga kekalah
Jiwaku, kau sumber hidup ini
Dan dirimu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah bercerai
Hasratku adalah bersatu denganmu
Tempat hati melabuhkan rindu

Meminta Ridhomu

Astafhirullah sujud hamba hanya pada mu
Terasa berat beban hamba dihadapi
Terlatih, terbungkuk, terpikul, beban hamba
Hanya mengharapkan ridho engkau ya robbi
Masa depan yang dihadapi terfana
Kucemas tentang semua hal tak pasti
Yang selalu menghantui mimpi – mimpiku
Amanah menjalankan titah engkau
Ketakmengertian, keangkuhan akan diriku
Merasa kecemasan masa depanku
Rasa dendamkah yang membuat semuanya terjadi
Astafhirullah sujud hamba hanya padamu
Kucoba mengubah, mendekat diri padamu
Kuraih, kurangkuh kasihmu
Jangan lupakan hambah akan perintahmu
Dengan ketakacuhan hambah ini
Abdiku ..., sujudku ..., hanya padamu

Karunia Indahmu

Dengan namamu Ya Allah
Langkah ini dimulai
Menjejahkan kaki yang legam ketanah
Di bumimu ini nan indah permai
Kuhirup udara ini bergantian
Kuhembuskan kembali tiada henti
Kan ternoda alam ini
Dengan karuniamu Ya Illahi
Kuteteskan peluh disepanjang waktu
Kudapatkan bahagia di alam mu
Dan lupa akan nikmatmu
Disaat aku temukan kepedihan
Kaulah pertama aku menempat
Relakan aku pergi bersamamu
Dengan ridhomu Ya rizky
Aku tanamkan benih duniaku
Agar aku menuainya
Pada batang kasihmu dalam ridhomu

Kesedihan Hati

Kini hidup terasa sunyi
Tak ada yang mengerti isi perasaanku
Kumelangkah tanpa tujuan
Jatuh dan tegak kembali
Semua itu tak berarti bagiku
Mengapa dengan kehidupan ini
Bertahun – tahun tak ada perubahan
Tubuhku hanya tinggal tulang
Karena hanya memikir siang dan malam
Kucoba untuk mengingat, untuk melupakan
Janganlah engkau memikirkan aku lagi
Bila aku sudah memutuskan
Apa yang telah kita impikan
Kehidupan ini menjadi gelap
Karena aku telah memutuskan
Tapi rasa tak dapat melupakan
Kumulai menidurkan tubuh ini
Terbaring mengingatkan wajahmu
Namun aku tak bisa memilikimu

Melepasmu

Mungkin kau bisa tanpaku
Dengan begitu mudah kau melupakan
Sedikitpun tak ada rasa mengeluh
Untuk melepaskan diriku ini
Diriku begitu susah memikirkan
Menghilangkan dirimu dari benakku
Tetap diriku tak bisa untuk
Mungkin ku bisa membencimu
Menghilangkan perasaan ini
Yang membuat diriku tersiksa batin
Ketika aku berharap terbangun
Disaat aku tertidurkan lelap
Aku bisa melupakan dirimu
Dengan segala kebencian yang ada
Melepas kenangan yang indah
Menutup sebuah diary hati
Aku ingin ini berakhir
Diary hatiku ini seperti mimpi

Kecewa Akan Sikapmu

Kau buat diriku kecewa dengan sikapmu
Aku merasa bosan dengan kekangan mu
Disaat aku percaya akan mu
Kau tak pernah percaya akan itu
Masih meragukan rasa hati ini
Ini apakah salah diriku
Begitu tega dengan perasaan ini
Mungkin ini karma hidup
Yang pernah acuhkan kehendakmu
Cinta apakah hati ini salahku
Benar atau salah langkah hati ini
Diriku lumpuh akan sikapmu
Hati ini menggantung tak tau
Cinta apakah ini salah ku
Mati karena cinta ku

Rasa Takut

Banyak kata yang ingin aku ucap
Terbendung hanya dalam jiwa
Mengikat dalam pikiran ini
Membara dalam sebuah asaku
Saat aku akan berucap kata
Aku sampai tak tau kenapa
Diamku hanya membendung kata
Yang tak sempat berkata apa
Akan kata itu tak berarti
Saat aku takut ungkapkan
Keluh kesah hati perasaan ini
Bimbang dan ragu untuk mau
Tapi hati ini juga tak mampu
Aku takut akan apa yang terjadi
Hingga aku mengeluh lelah
Dengan perasaan akan keraguan
Dalam jiwa bergejolak kecewa
 
Kekasihku

Dari sini kulambaikan tangan
Selamat malam kekasihku
Bunga – bunga kamboja gugur
Gugur tiga, gugur lagi ...
Jadi empat dan lima ...
Tanah nya basah karena hujan
Kau diam disana kasih
Kau yang selalu ada
Dalam kenangan ku
Hidup dalam doa – doaku
Selamat jalan kasih
Aku akan pergi lagi
Kehari esok yang jauh ...

Satu Kelahiranku

Kupercaya bahwa ada
Di negeri sana, entah dimana
Bersinar dengan cahaya bintang
Dan satu adalah pasti untukku
Aku tau akan tinggal
Diantara yang datang dan pergi
Berdiri dibumi yang panas
Ditanah yang legam ini
Menengadah kelangit yang biru
Dan seakan kau bertanya
Akan hujankah hari ini
Seekor burung masih saja terbang
Ditangga ini aku berdiri
Berjaga sepanjang malam
Yang lahir beribu kelahiran
Kupercaya satu diantaranya adalah
Kelahiranku ...

Mimpi Malam

Malam – malam digelap ini
Tanpa sinar cahaya apapun
Saat kunyalakan lilin putih
Tapi padam ditiup angin malam
Sayup kata terdengar
Dalam kesunyian malam itu
Suara yang tak aku kenali
Dan terus kudengar memannggilku, Sayang ...!
Suara hati berkata
Dan bangkit dari tidurku
Tapi aku tak merasakannya
Suara itu terus memanggilku
Bangun, bangun tidurnya  sayang ...
Matahari telah bersinar
Dan buka jendela mu ...
Cahaya akan masuk ...
Begitukah indah impianmu ...

Dedaunan Yang Gugur

Saat ku tidur – tidur ditepi pantai
Angin laut yang lembut
Daun – daun tua berguguran
Menghinggapi rambutku lalu jatuh ...
Tak kubuang, satu mimpi mendatang
Tentang hari esok yang tak terbayangkan
Menatap jauh ketengah lautan
Ke kapal – kapal nelayan sedang berlabuh
Layar berkembang merenungi birunya lautan
Begitu indah hari ini
Dan aku sendiri
Terbaring di batuan pantai
Dedaunan yang gugur dirambutku
Tak mau kubuang
Dengan itu aku merangkai kata dan, ...
Membaca ....

Sahabat Istimewa

Sahabat yang pernah singgah dihatiku
Kuingin kau jadi sang bintang
Yang slalu menerangi setiap malam – malamku
Sahabat yang pernah singgah dihati
Kuingin engkau jadi sang mentari
Yang slalu menghangatkan tubuhku
Sahabat yang pernah singgah dihati
Kuingin engkau jadi sang pelangi
Yang slalu memberi warnna dalam hidupku
Sahabat yang pernah singgah dihati
Kuingin engkau jadi sang kumbang
Yang slalu menghisap sari maduku
Kuingin engkau jadi kekasihku
Yang slalu ada disaat suka maupun duka
Kuingin engkau jadi milikku
Sebelum ajal menjemputku
Walau hanya beberapa detik saja

Harapanku

Kasih, semenjak kau putuskan hubungan ini
Hidupku menjadi tiada berarti
Aku bagaikkan ranting – ranting yang telah patah
Aku bagai bunga yang telah layu kering
Layu tiada lagi kumbang yang menghisap maduku
Kasih, andakan saja kau mau memberikan kesempatan
Aku ingin ada disampingmu
Aku ingin mengungkapkan isi hatiku
Hatiku yang hampa tanpa dirimu
Kasih, andaikan kau tau perasaan ini
Perasaan yang hancur tanpa dirimu
Kasih, kembalilah ke dekapanku
Aku slalu menunggu kehadiranmu
I hope will always comed your my darlling

Kesadaranku

Waktu terus berlalu
Kasih sayangmu, kerinduan kini telah tiada
Kau memilih perpisahan antara kita
Aku kira kau Cuma bercanda
Ternyata kau benar mengucapkan nya
Kini aku menyadari diriku
Aku tak pernah mengerti perasaanmu
Aku tak pernah menghargai pengorbananmu
Maafkan aku tak seperti yang diinginkan
Jujur, aku tak bisa tanpa dirimu
Kau adalah cinta pertama dan terakhirku
Kini ku abadikan namamu dihatiku
Walaupun aku tau kini kau telah jauh

Ingat Kamu

Bila aku ingat dirimu
Hati ini sangat hancur
Air mata ini bercucuran membasahi
Aku tak bisa menyebunyikan kesedihan
Aku bagai hidup dalam bayang – bayangmu
Bila teringat kau putuskan aku
Bila teringat dirimu, hati ini berbunga
Hidup ini penuh dengan warna
Kan ku merasa selalu bahagia
Bila teringat kau puji diriku
Bila ku teringat dirimu
Hati ini sangat merindukanmu
Hidupku menjadi lebih berarti
Aku merasa selalu sendiri
Bila teringat kau jauh dariku

Sang Purnama

Dimalam purnama ini
Sang purnama menampakan cahaya
Bintang yang bertebaran diatas sana
Dan ditemani angin malam
Akupun duduk termenung
Melihat indahnya sang purnama itu
Merenung sendiri tanpa ditemani
Dan membayangkan indah nya wajahmu
Canda, tawa, dan senyummu
Yang selalu hadir diseetiap anganku
Sampai detik – detik telah berlalu
Tak bisa melupakan mu
Engkau selalu hadir dalam bayang
Seakan engkau selalu menemani
Dalam setiap langkah ini



Go to sucsess,.....
Semoga bisa menjadi inspirasi baru untuk lebih baik .....
 Salam hangat dari saya...............!!!!

Penulis :
By. Novian Putra Bengkulu ( Nopiwan Abadi )

Comments

Popular posts from this blog

Izinkan aku kembali padamu ya Allah

Muhammadiyah dan Seni Budaya

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)