Posts

Someone

Image
  Hadirmu slalu kunanti Untuk wujudkan sebuah asa yang tertunda Merengkuh bahagia bersama selamanya Namun entah dimana kutemukan Di dasar lautkah atau di hutan belantara Khayalan tentang cinta tak kan pernah pupus Walaupun kau hanya seorang sahabat Akankah kau hadir untukku Karena aku ingin hidup dalam dekapan cintamu Saat aku mulai mengerti Tentang arti hidup ini Aku butuh tumpahan rasa Yang sudih menemaniku Disaat aku lagi sedih dan bahagia Tidak seperti saat ini Hanya perasaan sakit hati Yang aku rasakan Dari pecundang sejati

Pertama dalam cinta

Image
Disaat sunyi yang hening Pertama kali aku mengenalmu Dan langsung namamu melekat Dalam hati ini… Senyummu, canda, dan raut muka Yang tak pernah aku lupakan Karena dengan memndang wajahmu Hati ini merasa sejuk dan damai Kelembutan suaramu Yang dipadu dengan senyummu Yang slalu hadir disetiap… Kita bercerita, dan bercanda Perhatianmu… Yang membuat diri ini Slalu ingin terbang Menuju kebahagiaan bersamamu Slamanya…bersamanya…

Jika kau mutiara cinta

Image
Mutiara Cinta Kutepis sejuta pilu Bersama senyuman Dan cinta yang kau persembahkan Hingga kini kutemukan Yang selama ini aku impi – impikan Dan itu ada pada dirimu Sejuta kata cinta kau ucapkan untukku Sehingga membuat aku terlena Oleh kata – kata cinta Yang kau ucapkan padaku Cinta dan kasih sayangmu Dan ingin ku ucap rasa ini padamu Meski kau tak harus mendengarnya Meski diwarnai bunga – bunga cinta bertebaran Tapi aku percaya Kalau kamu juga say a ng aku ...     Jika ''kau'' Jika kau benar menyayangi aku Marahi jika aku salah Ingatkan aku saat aku khilaf Bahagiakan aku sat sedih Jika sayingmu adalah benar Jangan kekang aku dalam ikatan Ikatkan saja tali tanpa simpul Dan biarkanaku dalam duniamu Jika merasa aku miliki Ingatkan aku pada perubahanku Terima dengan segala kekuranganku Dan jika kau mencintaiku Katakana jika kau tak mengizinkan ku Katakana ji

Tunggu aku dibatas senja

Image
Kutemukan tanah retak tanah kering terbakar matahari terbakar dedaunan kering pohon-pohon tumbang dan terendam bara hujan angin liar menggelepar gundulkan pepohonan terbangkan debu menutup ma ... ta itulah dunia berserak di tanah retak ku singgahi pada gemerlapnya hujan gua tertutup ku buka dengan belukar membakar raga kering raga kerontang nafas tinggal satu... satu.. satu... seakan tak sampe waktu aku segera minum air mata ku dari sumber mata air air mata gunung yang diam menggemuruh bgai raksasa di dadaku telah menggulung dosa dan tajam setajam karang belantara air mata nikmatnya dosa dosa ku buka kulit kerang kutemukan mutiara dan ku lumat pada rasa ku jadikan tubuh pada raga darah mengalir deras menggelora di hati yang mengakui dosa dosa wanita ku menuntun ku pergi menepi merasakan hasrat sepi pada selembar daun yang berbagi pada selembar angin yang menyelimuti pada larutnya malam aku telanjang wanita ku telanjang ketelanjangan yang fulga