Puisi cinta

 Puisi Cinta
‘’Rindu ( Belum Kasip )’’
Rinai rintik hujan pertegas jarak rinduku
Berlari dengan langkah-langkah kecil
Ada decak ... ada ragu ...
Ada gontai dari langkah kecil yang tak tentu
Mengejar hembusan nafas harum nan lembutmu
Dan kala dendam rindu ini datang mendera
Bayangmu sesaat memaku segala gerakku
Mengalihkan mataku pada indah sudut matamu
Yang menampakkan butiran-butiran kasih sayang
Rinduku ...
Bersangkar dalam hati yang tamaram
Di pagar waktu di jaga malam
Melagukan merdunya kepedihan
Bagian terindah dari kebahagiaan yang kita punya
Di sini ... di jarak waktu ini
Aku menjadi pedih !
Mencari cahaya yang telungkup di balik bukit
Memutuskan satu nadi waktu
Menanti jiwamu yang tak ragu ...
Belum kasip rinduku ... hanya untukmu

=======================================================

‘’Dari Jauh’’
Dari jauh, aku memandangmu
Lewat semua mata hatiku
Dari jauh, aku mengagumimu
Lewat semua kisah tentangmu
Dari jauh, aku mengkhayalkanmu
Tanpa peduli kata hatiku
Dari jauh, aku larut dalam suka citamu
Bagai bertemu air jernih dipadang tandus
Dari jauh, aku hanyut dalam dukamu
Bagi tersesat dalam mimpi buruk
Dari jauh, kukirim do'a untukmu
Do'a tulus, do'a tak bersyarat
Dari jauh, kulukis engkau dalam tidurku
Lewat beragam bunga tidurku
Dari jauh, aku titipkan hatiku padamu
Agar kau senantiasa setia padaku

 ======================================================

‘’Dirimu Satu’’

Ada denting nada luka
Yang mengalun sepi di relung hati
Bila ingatan akan dirimu hadir mengusik
'Tlah kucoba melangkah menjauh darimu
Melupakan beningnya tatap bola matamu
Sayangnya ... aku tak pernah bisa
Akh ... andai kau mau mendengar
Alun kidung rindu yang kucipta
Semua tentang kamu, hanya kamu !

=======================================================
 
‘’Dalam Sepi’’
Disaat kusendiri
Teringat dirimu yang jauh disana
Apa kabarmu ?
Terbayang candamu
Yang selalu membuatku bahagia
Tiada rasa duka
Kasih percayalah
Cinta dan sayangku hanya untukmu
Walau jarak telah memisahkan kita
'Tak perlu engkau resah
Yakinlah ...
Kita akan bersama selamanya ...

=======================================================      


‘’Harapku Tuhanku’’
Beri dia yang kucinta
Hati yang tabah
Agar selalu tegak berdiri
Menantang kerasnya hidup
Dan tolong bimbing dia
Selagi dia lupa
Karena jauh dan sepi
Amien ....
=======================================================
‘’Keyakinan Cinta’’
Dekaplah sayangku dan pejamkan matamu
Izinkalah kukecup bibirmu
Yang indah dan mempesona
Lepaskan rindumu yang tersimpan dihatimu
Biarkan hasrat cinta kita
Bersatu 'tuk selamanya
Janganlah kau ragu akan cintaku
Yakinlah diriku milikmu selalu.
=======================================================
‘’Rindu’’
Saat kutapaki jalan itu
Seakan kusadari ada dirimu
Berjalan disampingku, Bisu ...
Saat kutatap langit biru
Kubayangkan angan dan mimpiku
Untuk selalu bertemu denganmu
Saat kudengar sebuah lagu
Kuinginkan nada dan irama musikmu
Kau dendangkan hanya untukku
Saat kumasuki tidur malamku
Kumimpikan kau dan aku menyatu
Lalu ingin kukatakan ;
" Kasih ... Aku Rindu ... "
 ======================================================

" Pesan Buatmu Kekasih "
Di sini telah ku tulis
Berjuta-juta kesaksian
Tentang kita dan sketsa perjalanan
Namun cerita selalu tak pernah sempurna
Karena jarak terlalu jauh
'Tuk di tempuh oleh anganan kita
Dan angananku telah kutitipkan padamu
Agar rindu itu 'kan menyatu
Dalam kenyataan dan bukan khayalan
Serta angananku belaka
Nurani didinding hati hampir retak
Dekaplah aku yang erat
Agar kita tak terpisahkan
Hanya karena khayalan dan anganan

 ======================================================

‘’Adakah Kau Rasakan’’
Setiap mataku terpana padamu
Saat itu pula rasaku 'tak menentu
Detak nadiku ...
Goncangan dadaku ...
Menghanyutkan ketenangan kalbuku
Kadang kusentak diriku
Kutarik pandangan yang terpaku
Kusadarkan jiwaku yang menggebu
Dan kukurung dalam terali hatiku
Karena bimbang dan ragu
Seribu tanya yang masih menghalau
Adakah kau seperti aku ... ?

 ======================================================

‘’Cintaku Jauh Disana’’
Cintaku jauh disana
Gadis manis, sekarang lagi sendiri
Kini hari berlalu perlahan tanpamu disisi
Rambutnya yang panjang, yang pernah kubelai
Matanya yang indah, menusuk sepi
Kini wajah manisnya membelit rinduku
Rindu itu bagaikan bayangan
Wajah – wajah, tiba – tiba menyapa dalam diam
Lalu akupun menjadi semakin rindu
Dihati kutulis kerinduanku
Tentang kesetiaan dan ketulusan
Tentang kesabaran dan pengharapan
Milik cinta yang lembut dan setia
Tak usah pendamkan rasa
Dalam mencari saat bahagia
Kalau sampai waktuku nanti
Aku pasti kembali
Untuk mempertanyakan lagi cintamu
Bukan untukmu, bukan untuk siapa - siapa
Tapi untuk diriku sendiri
Karena aku sayang kamu

Comments

Popular posts from this blog

Izinkan aku kembali padamu ya Allah

Muhammadiyah dan Seni Budaya

Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)